Minggu, 25 November 2018

teruntukmu

kepadamu kutu buku.
aku bisa melihat beban dalam tatapan matamu.
aku bisa merasa lelah dari tarikan nafasmu.
tapi aku tak tahu apa yang bisa kulakukan untukmu.
kalau aku menjadi buku dongeng -sebelum tidur-favoritmu,
apakah itu membantu?
bagaimana menurutmu?

Hujan.

sebelum membaca tulisanku, kuperingatkan.
tulisan ini sendu, membosankan.
mengalir sebagaimana perasaanku,
yang tiba-tiba saja bermuara,
padamu.

Bulan Agustus 2017,
Aku pernah sekilas mencari,
dan menemukanmu diantara seratus jari dan seratus mata.
hanya melihat monokrom dalam layar.
dan kau kulupakan.

Bulan januari 2018,
Aku pernah sekilas mendengar,
tak mengetahui siapa pemilik suara itu.
hanya berdoa ingin dapat mendengar seperti ini,
sehari lima kali.
dan kau kulupakan.

Bulan UTS semester 2 2018,
Aku pernah sekilas bermimpi,
dan mengetahuimu dari bibir-bibir yang lain,
mempertanyakan tujuan dari yang kuimpikan.
sekali lagi, kau pun kulupakan.


Bulan UAS semester 2 2018,
Aku pernah mengagumi,
bagaimana sudut pandangmu memecahkan masalah.
kemudian kutahu kau di tengah kisah segitiga.
untuk terakhir kali, kau kulupakan.

tanpa kau tahu,
tanpa mereka tahu,
aku mengakhiri untuk membatinmu.

Tapi tiba-tiba kau menjadi gerimis.
menetes di bumiku yang gersang.
tidak, aku tidak mengharapkanmu untuk selalu datang.
aku tak ingin mendefinisikannya lebih dari yang seharusnya.
toh, kau sudah kulupakan.

Aku bukan orang yang mudah menerima,
tapi ketika kau bertanya hatiku yakin saja menjawab iya.
meski rasaku bukan api yang membuncah ruah.
semesta berbisik agar ku mendampingimu.
padahal pernah membatinmu, aku sudah melupakan.

denganmu, aku menjadi aku.
denganmu, badai terasa menenangkan.
dan kuingat tangis oleh doa-doaku.
denganmu kubuat memori baru.
karena trauma masa lalu perlahan kulupakan.

Tanpa kusadari, kau sudah menjadi hujan lebat.
kamu benar-benar jatuh di hatiku.
tanpa bisa kuhindari.
membasahi setiap jengkalnya tanpa bersisa,
meresap setiap porinya dengan rata.
ku buat hujan sendiri di pipi,

aku takut berakhir aku kau lupakan.

Rabu, 04 Oktober 2017

Terbangun kembali

Tak pernah menyangka kuinjakkan kaki di dunia ini
Aku gajah kecil berumur seribu jam
Aku gajah mungil yang takut bermimpi
Kaki kakiku tidak lebih besar dari mereka
Belalaiku tidak lebih panjang dari mereka
Seribu jam aku belajar seribu hal
Merubah sudut pandang
Mengganti kebiasaan
Memperbaiki niat dalam hati
Memaksa merajinkan diri
Seringkali terjaga di malam hari
Gajah kecil bertanya pada langit
Apa aku benar benar bisa menjadi gajah yang kuat?

Senin, 18 September 2017

Berhentilah

Kau menerka nerka langkahku
Kau menebak nebak keangkuhanku
Mencoba memahami diamku dari sudut pandangmu
Sibuk dengan pemikiran mu
Menjelajah luasnya ruang khayalmu
Berhentilah, teriakku dalam hati
Tak akan sampai pada nyataku
Tak akan menyentuh rasaku
Sebelum kau tahu dari sudut pandangku
Namun,
Aku tak mau memberitahumu jadi aku
Pun tak ingin menceritakan lukaku
Berhentilah meski kau tak tahu
Berhentilah, doaku malam ini

Jumat, 15 September 2017

Trauma

Siapa dia? Berani beraninya menggempakan bumi jiwaku.
Membuatku menghindari tatapan sepasang mata untuk beradu.

Siapa dia? Bisa bisanya dia mengguncang sudut hatiku yang rapuh.
Membuatku membisu dan semuanya menjadi kaku.

Siapa dia? Tega teganya dia melumpuhkan otot kakiku untuk kembali melangkah.
Membuatku mengingat hal yang tak ingin lagi kurasa.

Senja ini aku temui orang yang keterlaluan itu.
Kutatap matanya. Kupandangi wajahnya. Kuselami hatinya. Kupahami kondisinya.

Aah. Aku mengenalnya.
Salahnya untuk lupa menyayangi diri sendiri.
Sabarnya untuk menyakiti diri sendiri.
Aku memaafkannya dan membiarkanku disembuhkan waktu.

Aku benar-benar mengenalnya.
Dia aku.

Selasa, 20 September 2016

Hilang

Hampir dua dekade aku menghirup oksigen dari bumi ini. Akhir-akhir ini, oksigen susah mengalir ke dalam paru-paruku. Ironis sekali, bahwa ketika tersebar dimana-mana, namun tak bisa melewati tubuhku. Seperti banyaknya manusia di sekelilingku, namun kita hanya sekedar senyum ramah dan basa-basi.
Pernahkah kau benar-benar menghilang dari duniamu? Mungkin kau pernah ingin untuk menghindar dari semua orang? Mencoba memalingkan muka dari sekelilingmu. Dalam titik terjenuhmu, kau ingin mencaba untuk menikmati kesendirianmu. Mungkin beberapa tak akan kembali.. Sebab, saat kau hilang, mereka akan juga menghilang Hal ini akan membuatmu tahu, siapa yang pergi mencarimu yang benar-benar hilang tanpa jejak. Membuktikanmu bahwa kau bukanlah hanya sebuah basa-basi. Karena mereka benar-benar peduli. Namun, pada dasarnya, bukankah di dunia ini kita benar-benar sendiri? Kita lahir ke dunia ini sendiri, meninggalkan dunia ini pun sendiri.. mereka menemani, tapi mereka tak pernah dimiliki, sangat sekali bisa pergi.

29062016

Rabu, 09 Maret 2016

bilamana

bilamana tak dapat kendalikan murka haruslah dapat menahan rindu.

bilamana tak miliki senyum untuk menyembunyikan luka sedialah untuk menunjukkan air mata.

bilamana tak ingin merasa sayatan belati hendaklah mau mendengar sepi.

bilamana enggan memulai bertemanlah dengan waktu.

namun sampai kapankah kita sama sama menunggu?